P.Raya- Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran UPR telah menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengangkat topik “Penanganan dan Perawatan Kucing yang Efektif dalam Mencegah Infeksi Toxoplasma”. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 3 Palangka Raya dan diikuti oleh 44 siswa yang duduk di kelas XI. Pengabdian masyarakat ini disambut baik oleh Waka Humas Ibu Devina, S.Pd dan Waka Kurikulum Bapak Solikin, S.Pd.
Rangkaian kegiatan pengabdian ini diawali dengan pretest, sesi penyuluhan, posttest, dan sesi diskusi. Selama kegiatan berlangsung, departemen parasitologi yang terdiri dari dr. Agnes Immanuela Toemon, Sp.ParK dan dr. Indria Augustina, M.Si didampingi oleh Ibu Lin Isniyati. S.Pd dan Ibu Setiawati, S.Pd selaku wali kelas dari kelas XI.
Antusiasme siswa-siswi terlihat dengan ketertiban dan keseriusan siswa-siswa mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari pretest hingga sesi diskusi. Sesi penyuluhan dipaparkan oleh dr. Indria Augustina, M.Si.
Kucing merupakan salah satu jenis hewan peliharaan yang digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa. Tidak hanya kucing peliharaan, kucing liar pun banyak disukai oleh anak-anak saat ditemui di jalanan. Tanpa disadari bagi para pecinta kucing, kucing dapat menjadi pembawa penyakit toxoplasmosis yang 80% kasusnya tidak disadari karena umumnya tidak menimbulkan gejala. Hal ini yang mendasari dan menjadi tujuan pengabdian kali ini guna memberikan edukasi dan pemahaman bagi siswa-siswi dalam penanganan dan perawatan kucing baik kucing peliharaan maupun kucing liar di jalanan agar terhindar dari infeksi toxoplasmosis. Dalam pemaparannya dr. Indria Augustina, M.Si menyampaikan bahwa penularan utama toxoplasma dari kucing ke manusia adalah melalui feses kucing yang mengandung parasit toxoplasma sehingga beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah infeksi toxoplasmosis tersebut adalah dengan menghindari makanan mentah, mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, menjaga kebersihan kucing, dan membiasakan mencuci tangan setelah berkontak dengan sumber infeksi.
Apabila memelihara kucing, sebisa mungkin untuk selalu membersihkan kotak kotoran kucing, rajin membersihkan bulu kucing, dan menggunakan sarung tangan apabila sedang membersihkan kotoran kucing.
Kucing liar lebih berpotensi menularkan toxoplasma karena kucing liar terbiasa berburu tikus yang juga merupakan pembawa parasite toxoplasma, sehingga dr. Indria juga menganjurkan untuk tidak secara spontan kita menyentuh kucing liar di jalanan.
Setelah pemaparan materi selesai dilanjutkan dengan posttest dan diskusi. Sesi diskusi dipandu oleh dr. Agnes Immanuela Toemon, Sp.ParK. Sesi diskusi pun berlangsung dengan aktif dan menyenangkan karena siswa-siswi memiliki rasa ingin tahu yang besar terkait bahaya toxoplasmosis ini. Rasa ingin tahu mahasiswa terlihat jelas dengan banyaknya pertanyaan yang sangat substansial dan komprehensif. Untuk mengapresiasi partisipasi dari siswa-siswi, departemen memberikan hadiah bagi 5 siswa dengan nilai pretest terbaik dan 5 siswa yang bertanya. Keberhasilan penyampaian materi dalam penyuluhan ini dapat disimpulkan sangat baik hal tersebut terlihat dari peningkatan nilai posttest siswa dibandingkan dengan pretest.
Materi yang telah tersampaikan dengan baik menjadi harapan bagi kami agar dapat menambah ilmu siswa-siswi dan meningkatkan kewaspadaan siswa-siswi dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit.